Desa gondowulan kec kepil kabupaten wonosobo
Desa gondowulan perbatasan langsung di sebelah barat dengan desa kali karung kec kalibawang, timur dengan desa jangkrikan kec kepil....
Desa gondowulan memiliki alam yang berbukitan bahkan kalo di lihat kanan kiri desa mempunyai tebing2 yang tinggi, bisa di lihat daerah igir ( wukir ) sebelah barat ada gunung cina yang membentang sepanjang desa kali karung dan sebelah utara juga ada gunung watu yang membentang sepanjang gondowulan di lahan hutan pinus, jadi kalo di amati desa gondowulan itu mirip calon di jadikan danau karna sebalah timur barat dan utara memiliki tanggul2 yang tinggi, tinggal sebelah selatan yang belum tertanggul....
Mitos nya konon katanya bahwa daerah tersebut terjadi pageblukp, bahwa daerah tersebut terjadi kekerngan dan kemaro panjang sehingga menyebabkan gagal panen rakyag menderita kurang makan dan penyakit2 melanda lalu ada orang2 sakti tokoh2 setempat salah satunya mbah kyai samandaka, ada mbah bido, dan tokoh2 sakti lainya ingin membuat danau yang lebar dan dalam guna untuk pengarian... sungai jali akan di bendung dan desa gondowulan sebelah barat desa kali karung sebelah timur dusun ngabean sibentek nggrenjeng, desa gondowulan salah satunya dusun pawulon akan kena dampak menjadi danau....
Para tokoh sakti2 tersebut musyawaroh akhirnya sepakat akan menggunakan kekuatan gaib meminta bantuan mahluk2 astral guna membawa bebatuan tersebut memindah batu ( watu ) dari gunung watu ke kedung / kubangan/ kolam di sungai ( tempat pemandian di sungai ) belah di selatan desa gondowulan tepatnya di timur dusun nggrenjeng.....
Dengan kekuatan cemeti / cambuk sakti yang mempunyai kekuatan supranatural yang di punyai kyai samandaka mampu menggiring bebabutan.... sekali di bunyikan atau di sabetkan ke tanah seketika itu batu2an bergerak berjalan dari gunung watu gunung cina bergerak menuju kedung belah karna kekuatan cambukan tersebut mirip suara petir bahkan mengeluarkan kilat seperti petir dan suara batu yang berjalan seperti gemuruh suara mau hujan... aneh dan sangat aneh....
Alam pun bicara dimalam dimana tidak pernah turun hujan namun malam itu hujan sangat lebat di sertai angin kencang...
Batu2 berjalan kilat menyambar2...
Malam itu sangat mencekam dan sangat2 mengerikan..
Mbah nyai simpen adalah tokoh masyarakat sebagai dukun bayi dan orang pinter serta sakti mempunyai kelebihan... ia merasa tidak nyaman malam itu lalu ia semedi dari terawanganya ia melihat batu2 berjalan di sungai dan di darat.. lalu ia keluar rumah.... sambil membaca mantra melihat ke adaan dan kebelakang rumah melakukan gombrang ( menumbuk padi di lesung dengan suara seperti orang sedang menabuh kesenian ) sontak wanita pada bangun dan menuju tempat suara gombrang.... konon katanya batu2 tersebut akan berhenti bila ada wanita perawan yang melihatnya... aneh bin ajaib di tengah malam itu ada wanita perawan yang ingin menuju ke suara gombrang dan melewati sungai dan wanita tersebut melihat batu2 berjalan lalu ia teriak dan aneh batu2 tersebut berhenti hujan pun langsung berhenti......
Konon kyai samandaka tidak terima atas kejatdian itu maka iapun bersabda jadi ( nyepatani )
Molai saat ini dan selamanya daerah sini akan selalu ada wanita yang tidak laku untuk dinikahi ( prawan kawak ora payu rabi ) sebagian batu2 tersebut menumpuk di hutan pinus lahan perhutani di dusun pawulon gondowulan yang di kenal goa simpen atau goa nyai simpen
Cerita masyarakat
Desa gondowulan perbatasan langsung di sebelah barat dengan desa kali karung kec kalibawang, timur dengan desa jangkrikan kec kepil....
Desa gondowulan memiliki alam yang berbukitan bahkan kalo di lihat kanan kiri desa mempunyai tebing2 yang tinggi, bisa di lihat daerah igir ( wukir ) sebelah barat ada gunung cina yang membentang sepanjang desa kali karung dan sebelah utara juga ada gunung watu yang membentang sepanjang gondowulan di lahan hutan pinus, jadi kalo di amati desa gondowulan itu mirip calon di jadikan danau karna sebalah timur barat dan utara memiliki tanggul2 yang tinggi, tinggal sebelah selatan yang belum tertanggul....
Mitos nya konon katanya bahwa daerah tersebut terjadi pageblukp, bahwa daerah tersebut terjadi kekerngan dan kemaro panjang sehingga menyebabkan gagal panen rakyag menderita kurang makan dan penyakit2 melanda lalu ada orang2 sakti tokoh2 setempat salah satunya mbah kyai samandaka, ada mbah bido, dan tokoh2 sakti lainya ingin membuat danau yang lebar dan dalam guna untuk pengarian... sungai jali akan di bendung dan desa gondowulan sebelah barat desa kali karung sebelah timur dusun ngabean sibentek nggrenjeng, desa gondowulan salah satunya dusun pawulon akan kena dampak menjadi danau....
Para tokoh sakti2 tersebut musyawaroh akhirnya sepakat akan menggunakan kekuatan gaib meminta bantuan mahluk2 astral guna membawa bebatuan tersebut memindah batu ( watu ) dari gunung watu ke kedung / kubangan/ kolam di sungai ( tempat pemandian di sungai ) belah di selatan desa gondowulan tepatnya di timur dusun nggrenjeng.....
Dengan kekuatan cemeti / cambuk sakti yang mempunyai kekuatan supranatural yang di punyai kyai samandaka mampu menggiring bebabutan.... sekali di bunyikan atau di sabetkan ke tanah seketika itu batu2an bergerak berjalan dari gunung watu gunung cina bergerak menuju kedung belah karna kekuatan cambukan tersebut mirip suara petir bahkan mengeluarkan kilat seperti petir dan suara batu yang berjalan seperti gemuruh suara mau hujan... aneh dan sangat aneh....
Alam pun bicara dimalam dimana tidak pernah turun hujan namun malam itu hujan sangat lebat di sertai angin kencang...
Batu2 berjalan kilat menyambar2...
Malam itu sangat mencekam dan sangat2 mengerikan..
Mbah nyai simpen adalah tokoh masyarakat sebagai dukun bayi dan orang pinter serta sakti mempunyai kelebihan... ia merasa tidak nyaman malam itu lalu ia semedi dari terawanganya ia melihat batu2 berjalan di sungai dan di darat.. lalu ia keluar rumah.... sambil membaca mantra melihat ke adaan dan kebelakang rumah melakukan gombrang ( menumbuk padi di lesung dengan suara seperti orang sedang menabuh kesenian ) sontak wanita pada bangun dan menuju tempat suara gombrang.... konon katanya batu2 tersebut akan berhenti bila ada wanita perawan yang melihatnya... aneh bin ajaib di tengah malam itu ada wanita perawan yang ingin menuju ke suara gombrang dan melewati sungai dan wanita tersebut melihat batu2 berjalan lalu ia teriak dan aneh batu2 tersebut berhenti hujan pun langsung berhenti......
Konon kyai samandaka tidak terima atas kejatdian itu maka iapun bersabda jadi ( nyepatani )
Molai saat ini dan selamanya daerah sini akan selalu ada wanita yang tidak laku untuk dinikahi ( prawan kawak ora payu rabi ) sebagian batu2 tersebut menumpuk di hutan pinus lahan perhutani di dusun pawulon gondowulan yang di kenal goa simpen atau goa nyai simpen
Cerita masyarakat
Komentar
Posting Komentar